propertyindonesia JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan penyaluran kredit tahun 2023 meningkat double digit bahkan di tempat berhadapan dengan lapangan usaha perbankan nasional. Secara total penyaluran kredit bertambah 11,2% secara tahunan menjadi Rp1.266,4 triliun pada tahun 2023.

Meskipun gonjang-ganjing jelang pilpres mulai terjadi sejak tahun lalu, namun BRI berhasil membuktikan pertumbuhan yang mana cukup menggembirakan di area segmen kredit korporasi. Tercatat kredit korporasi BRI bertambah 13,8% secara tahunan menjadi Simbol Rupiah 197,7 triliun pada tahun 2023. 

Sementara non performing loan atau kredit macet pada segmen ini pada tahun 2023 cuma 3,86% secara tahunan, atau turun dari 4,68% pada 2022.

“BRI berhasil menjaga kualitas kredit yang mana disalurkan untuk segmen korporasi, hal yang dimaksud tercermin dari NPL kredit korporasi BRI yang mana berada di tempat level managable,“ kata Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi terhadap KONTAN, Selasa (6/2).

Adapun kredit korporasi yang mana disalurkan oleh BRI sebagian besar ke sektor manufaktur, agribisnis, proses pembuatan kemudian pertambangan. Namun memang benar kredit korporasi bukanlah fokus utama kegiatan bisnis BRI sehingga meskipun perilaku pengusaha perusahaan diproyeksi cenderung wait and see pada tahun ini, bukan akan mempengaruhi pertumbuhan kredit secara keselurahan.

BRI fokus pada segmen ultra mikro. Oleh sebab itu menurut Hendy segmen korporasi akan tetap saja berkembang namun pertumbuhannya tiada akan setinggi pada segmen UMKM.

”Pertumbuhan segmen korporasi yang digunakan moderat sejalan dengan strategi BRI untuk memfokuskan segmen korporasi pada penguatan wholesale funding dan transaction banking seperti trade finance, cash management dan transaksi forex serta penciptaan pipeline untuk segmen UMKM melalui optimalisasi value chain industri korporasi,” pungkasnya.