propertyindonesia Ibukota – Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah berjuang menjaga tarif gabah di tempat tingkat petani tetap memperlihatkan tinggi di dalam kisaran Rp7 ribu per kilogram yang dianggap sebagai harga jual yang dimaksud bagus untuk komoditas tersebut.
“Harga Rp7 ribu itu telah harga jual bagus, Pak,” ujar Airlangga Hartarto terhadap salah satu kontestan "Dialog Menteri Koordinator Area Perekonomian Bersama Petani" di tempat Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Salah satu petani kontestan dialog, Cahya Dadang, menyampaikan terhadap orang nomor satu pada Kemenko Perekonomian yang disebutkan agar pemerintah menjaga nilai tukar gabah di dalam tingkat petani di kisaran tarif Rp7 ribu.
“Baik, Pak,” kata Airlangga.
Selain menyampaikan hal tersebut, Cahya Dadang juga mempertanyakan kebijakan impor beras pemerintah yang tersebut menurutnya menimbulkan nilai beras jatuh ketika panen.
Airlangga pun menjelaskan bahwa pemerintah tak mengimpor beras pada masa panen raya. Akan tetapi, pemerintah tetap saja mengimpor beras ketika produksi panen tiada maksimal dengan kuota impor yang mana disesuaikan.
“Seperti kemarin di area bulan November-Desember (2023) kan produksinya hanya saja sekitar 1,2 jt ton dan juga diperkirakan bulan Januari ini produksinya juga belaka 1,2 jt ton. Oleh dikarenakan itu, pemerintah melakukan impor agar minimal cadangan beras pemerintah mencapai 1,2 jt ton,” ujarnya.
Ia mengungkapkan impor diperlukan agar harga jual beras stabil di tempat berada dalam cuaca ekstrem akhir-akhir ini akibat El Nino. Kestabilan nilai ini juga pemerintah jaga dengan menyalurkan bantuan pangan beras sebesar 10 kilogram per keluarga setiap bulannya untuk 22 jt penduduk.
Pada Rabu (31/1), Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi di keterangannya yang mana diterima di area Jakarta, menjamin bahwa importasi beras akan dengan segera distop ketika panen raya dimulai pada Maret mendatang guna menjaga nilai tukar di area tingkat petani.
Ia pun menyangkal anggapan bahwa adanya beras impor menghasilkan tarif gabah dalam tingkat petani jatuh. Menurutnya, justru Skor Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) pada Desember 2023 dinilai BPS mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hari ini confirmed (terkonfirmasi), nilai dalam tingkat petani, NTPP itu nilai terbaik itu, di dalam tahun ini. Harga pada petani tinggi, gabah di area melawan Rp7 ribu, ada yang dimaksud Rp8 ribu," ucapnya.
Tags: Airlangga Hartarto, impor beras, nilai tukar petani tanaman pangan, NTPP