propertyindonesia Ibukota Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, tindakan untuk tidaklah meninggal tarif unsur bakar minyak (BBM) non subsidi bertujuan untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat.

Erick menyampaikan, kenaikan harga jual BBM dapat menyebabkan naiknya kenaikan harga sehingga menurunkan daya beli masyarakat.

"Keputusan Pertamina tak meninggikan nilai tukar BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga juga daya beli masyarakat. Tentu ini bisa saja berdampak luas bagi perekonomian nasional," ujar Erick melalui keterangan di tempat Jakarta, Minggu.

Pertamina sebagai perusahaan BUMN dinilai turut berperan pada menjaga stabilitas ekonomi.

"Pertamina juga sudah ada melakukan efisiensi pada proses bisnisnya sehingga bisa jadi menciptakan BBM dengan harga jual terbaik," kata Erick.

Sementara itu, pengamat Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, kebijakan pemerintah tiada meninggikan seluruh jenis BBM umum atau non subsidi dan juga BBM subsidi merupakan hal yang mana tepat.

"Kenaikan nilai subsidi itu akan memberikan dampak sektor ekonomi yakni menyulut inflasi, menekan daya beli itu memang sebenarnya kurang tepat," ucap Fahmy.

Fahmy menyampaikan, tetap saja bertahan dengan biaya BBM yang sama, tak akan membebani keuangan negara. Sebab, pemerintah tidak ada lagi memberikan kompensasi untuk Pertamina ketika menetapkan harga jual BBM non subsidi di area bawah nilai tukar pasar.

"Setelah diputuskan bahwa itu merupakan strategi Pertamina maka beban itu akan berkurang akibat negara tidaklah perlu lagi memberikan kompensasi," kata Fahmy.

 

Tags: BBM, BBM tak Naik, Erick thohir, HARGA BBM