propertyindonesia Ibukota Indonesia – Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan bahwa tambahan anggaran Rp14 triliun untuk penyediaan pupuk bersubsidi bertujuan agar target pengadaan 7,7-7,8 jt ton pupuk bersubsidi tahun ini dapat tercapai.
“Pemerintah menyediakan pupuk subsidi tahun ini sebanyak 5,2 jt ton, kemudian alokasinya ditambah oleh Bapak Presiden (Joko Widodo) sebanyak 2,5 jt ton, sesuai dengan target pengadaan sebesar 7,7 sampai 7,8 jt ton,” ujar Airlangga Hartarto di dalam Daerah Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Penambahan alokasi yang disebutkan dilaksanakan guna mengatasi kekurangan pupuk bersubsidi yang digunakan tahun ini ditargetkan akan diberikan untuk 14,3 jt petani.
Ia menyatakan bahwa Presiden Jokowi sudah menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp14 triliun dari pagu semula sebesar Rp26 triliun untuk pengadaan 2,5 jt ton tambahan pupuk bersubsidi tersebut.
Dia pun menyatakan bahwa pihaknya akan meminta-minta Kementerian Pertanian kemudian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera merealisasikan bantuan ini.
Airlangga mencatatkan bahwa alokasi pupuk bersubsidi di dalam Wilayah Bekasi sebesar 9.111 ton dan juga penyalurannya sudah terealisasi 15 persen atau 1.367 ton per 3 Februari 2024.
Pupuk bersubsidi untuk para petani di area wilayah Kota Bekasi disalurkan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui Gudang Lini III yang dimaksud sekarang ini menampung 4.088 ton pupuk bersubsidi bagi area tersebut.
Sementara itu, untuk mengempiskan beban pemerintah berhadapan dengan adanya subsidi lalu penambahan anggaran tersebut, Airlangga mengungkapkan bahwa pihaknya mengajukan permohonan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk terlibat membantu menyediakan pupuk dengan tarif yang digunakan terjangkau bagi masyarakat.
Oleh sebab itu, perusahaan milik negara itu pun menyelenggarakan Gebyar Diskon Pupuk selama Januari hingga Februari 2024 untuk menyambut musim tanam di tempat awal tahun ini.
Kabupaten Bekasi merupakan lokasi ke-29 dari 42 target lokasi penyelenggaraan Gebyar Diskon Pupuk 2024. Pupuk Indonesia membagikan 1.000 kupon tebus tidak mahal pupuk non-subsidi terhadap para petani dalam wilayah tersebut.
Dengan kupon ini, merekan mendapatkan diskon 40 persen dari harga jual awal Rp450 ribu menjadi Rp270 ribu untuk pembelian satu paket pupuk non-subsidi yang digunakan terdiri dari 25 kilogram urea serta 25 kilogram NPK.
“Saya senang hari ini ada diskon pupuk dikarenakan permasalahan pertanian menjadi perhatian utama pemerintah,” ujarnya.